Lokakarya Pemberdayaan

Rumah Retret Panti Semedi, Klaten menjadi tempat pertemuan Lokakarya Pemberdayaan ke-8 yang berlokasi di Jalan Veteran No. 16, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan Lokakarya kali ini mengusung tema "Implementasi Pemberdayaan Dalam Mendorong Pertumbuhan Kredit Beredar dan Menurunkan Tingkat Kredit Lalai". Tema ini dipilih dengan tujuan Anggota Memiliki Pola Pikir Yang Baik Dan Benar, Cakap Mengelola Hidup, Dan Melakukan Usaha-Usaha Produktif Yang Unggul Untuk Meningkatkan Kualitas Hidupnya Sehingga Mempengaruhi Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat .
Credit Union Krida Raharja menjadi tuan rumah Lokakarya Pemberdayaan PUSKOPCUINA dengan difasilitasi oleh Romo Sumarwan, SJ, Ketua Pengurus CU Kridha Rahardja dalam menyampaikan bahwa CU Kridha Rahardja merasa terhormat menjadi tuan rumah lokakarya Pemberdayaan "Kami bisa sharing bertukar pengalaman sehingga berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka waktu panjang dan berkelanjutan mampu untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri, sekaligus termotivasi dalam memanfaatkan peluang, dan berani belajar banyak dari CU primer lainnya," Kata Romo Sumarwan SJ.
Lokakarya Pemberdayaan ini dihadiri oleh 56 orang peserta dari 32 CU primer anggota PUSKOPCUINA.
Anton Sera’ Sima, SIP, Wakil Ketua Pengurus PUSKOPCUINA memberi sambutannya menegaskan bahwa lokakarya ini bertujuan untuk Memperdalam makna pemberdayaan anggota agar ada persepsi yang sama untuk seluruh gerakan PUSKOPCUINA serta Mereviu Model Bentuk, Jenis dan penggolongan kegiatan pemberdayaanPUSKOPCUINA. Kegiatan ini menekankan pentingnya memahami kebutuhan masyarakat dan cara pemecahan masalahnya dengan memperhatikan potensi yang ada di lingkungannya.

Anton Sera’ Sima, SIP, Wakil Ketua Pengurus PUSKOPCUINA dalam menyampaikan hasil evaluasi Pemberdayaan dengan menegaskan tentang pemetaan kegiatan pemberdayaan dengan cara Kearipan Lokal Teritori Geografi dan Institusi Basis Keanggotaan , seperti yang sudah disampaikan diawal sambutan bahwa untuk KSP CU Deus Providebit, KSP Pangudi Luhur Kasih dan ada 1 CU Primer dari Kalimantan tidak bisa dipaksakan untuk Komunitas pemberdayaan karena CU tersebut termasuk Institusi Basis Keanggotaan seperti
- CU yang lahir dan dikembangkan pada basis persekolahan dan rumah sakit ( diwadahi oleh Yayasan )
- CU yang anggotanya terbatas pada Pegawai dan keluarga Pegawai Yayasan
- Domisili anggota tersebar dan tidak terkonsentrasi pada suatu wilayah Teritori
Tentu sudah banyak dilakukan penyesuaian terkait dengan pemberdayaan ini, bimbingan dan pembinaan bagi usaha individu anggota pendekatan dengan pengelompokan secara wilayah teritori ( kumunitas teritori ) pengelompokan anggota komunitas teritor berdasarkan kelompok usaha yang sedang dan akan ditekuni ( kelompok usaha binaan – KUBn) peningkatan komunitas teritori yang menjadi komunitas pemberdayaan ketika di dalamnya sudah terbentuk KUBn dan makin meningkatnya jumlah usaha individu anggota “ ujar Anton .

Hari ke-3, kami peserta akan melakukan studi lapangan kepada KUBn CU Kridha Rahardja yang ada di TP Wedi. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan gambaran nyata dan inspirasi mengenai praktik terbaik yang dapat diadopsi dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing CU. Prinsip utama yang harus dipegang dalam proses pemberdayaan adalah hubungan kesetaraan dengan mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian satu sama lain. Masing-masing saling mengakui kelebihan dan kekurangan, sehingga terjadi proses saling belajar. Itu yang sudah disampaikan Romo Sumarwan, SJ.

Kunjungan tersebut dibagi menjadi 4 kelompok yang salah satunya dikunjungi dari peserta KSP Credit Union Deus Providebit ‘Arvian Eka Yulistia adalah kelompok binaan “Monggo Maju” Makanan Matang , Arvian menceritakan hasil kunjungan kelompok binaan “Monggo Maju” ini terbentuk dari anggota yang memiliki keahlian dalam memproses bahan makanan yang ada di desa menjadi kuliner daerah seperti pecel, tiwul, rolade, peyek udang dan makanan siap saji. Bentuk pendampingan yang dilakukan kelompok ini dengan cara memberi pendekatan ABDC ( Aseet Based Community Development), Merumuskan visi dan misi kelompok, membuat laporan Keuangan(Neraca dan Laba/Rugi) usaha kelompok.

Kunjungan lainya yang didatangi Heribertus Yanuarisdi Atmoko adalah kelompok binaan “Migunani”, Minomartani (Produksi dan Jual Benda-benda Rohani) kelompok ini menjual benda benda rohani membuat topi dari rajutan/anyaman. Heribertus menceritakan bahwa kelompok ini di terbentuk dari bapak ibu lansia/pensiunan yang memiliki hobi yang sama seperti membuat dan menjual benda benda rohani seperti lilin, buku doa dan masih banyak lagi, disamping itu juga kelompok binaan ini sudah melakukan kerja sama dengan PT Kanisius Toko Rohani yang menyediakan perlengkapan ibadat umat Katolik dan pernak-pernik serta penerbit buku umum gereja, pedidikan. Dalam kunjungan kami dari kelompok binaan “Migunani” disambut dengan sangat baik. Dalam kelompok binaan “Migunani” sudah terbentuk Struktur Organisasi Kelompok jadi dalam pengelolaan sudah terkoodinir dengan sangat baik .

Maka dari kunjungan itu kami dapat menyimpulakan untuk tahap pembelajaran di KSP Credit Union Deus Providebit tentang pemberdayaan adanya kepercayaan dari para pemimpin aktivis untuk mengembangkan pemberdayaan dan mengubah persepsi mereka tentang pemberdayaan, Adanya batas pemberdayaan, terutama terkait dengan siklus pemberdayaan kemampuan dan motivasi setiap orang berbeda-beda, Ketergantungan adalah budaya, dengan adanya masyarakat sudah terbiasa dalam hirarki, birokrasi dan kontrol menejemen yang tegas sehingga membuat mereka terpola dalam berpikir dan berbuat rutinitas.

Lokakarya ke 8 ini ditutup dengan penguatan Lokakarya Pemberdayaan yang di Fasilitasi oleh Agustinus Alibata, S.Pd., M.Si. Ketua Pengurus PUSKOPCUINA beliu menyampikan langkah-l angkah dalam pengorganisasi masyarakat dan perencanaan kelompok adalah
- Mitdenken (ikut berpikir)
- Mitsprechen (ikut berbicara)
- Mithandeln (ikut bertindak)
- Mitverantworten (ikut bertanggungjawab)
Harapan dengan adalanya Lokakarya Pemberdayaan ini diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan potensial, dengan peningkatan di berbagai bidang kehidupan, seperti kualitas pendidikan, tingkat kesehatan, perluasan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, dan juga meminimalkan kesenjangan sosial yang sering dijumpai dalam kehidupan.



" SMASH '" SAHABAT MENUJU SEJAHTERA